Ribuan Penjahat Seks Ditendang dari Game Online
Bahaya mengintai anak-anak dibawah umur yang bermain game online. Penjahat seks yang berkeliaran di dunia maya kerap kali mencari korban lewat perantara game yang dimainkan oleh banyak orang secara sekaligus itu.
Sebagai upaya mengatasi hal ini, Jaksa Agung kota New York Eric Schneiderman dilaporkan telah "membuang" 2.100 orang penjahat seks teregistrasi dari sejumlah game online populer dari Gaia Online, NCSoft, dan THQ, di samping judul-judul game online milik pengembang lain.
Judul-judul game yang "dibersihkan" dari penjahat seks tersebut adalah yang berpotensi dimainkan oleh anak-anak.
"Internet adalah tempat kejadian perkara pada abad 21, dan kita harus memastikan bahwa game online tidak menjadi ladang perburuan bagi para predator berbahaya" ujar Schneider hari rabu (19/12/2012) lalu, seperti dikutip dari Cnet. "Itu berarti melakukan segala daya dan upaya untuk mencegah penjahat seks menggunakan sistem game sebagai sarana untuk menyasar korban di bawah umur."
Di New York, para penjahat seks yang teridentifikasi dan tercatat di pengadilan diharuskan mengirim informasi pribadi, termasuk alamat e-mail, nama online, dan akun-akun online ke negara. Kejaksaan Agung kemudian menyelidiki data tersebut dan memeriksa mana di antaranya yang terkait dengan game online.
Kemudian, Kejaksaan Agung menghubungi developer game yang bersangkutan dan memintanya menghapus akun-akun milik para penjahat seks sebagai bagian dari "Operasi Game Over".
"Operasi Game Over dilakukan dalam waktu yang berdekatan dengan terhadinya kasus predator seks yang merayu korbannya lewat fungsi chat dan panggilan suara di judul-judul game online untuk memancing korban di seantero negeri," tulis Kejaksaan Agung New York dalam sebuah pernyataan.
Kasus yang dimaksud adalah yang melibatkan pria berumur 19 tahun yang memancing bocah lelaki berumur 12 tahun melalui layanan Xbox Live.
Sebelumnya, pada bulan April lalu, Kejaksaan Agung New York pernah melakukan operasi serupa dan berhasil mengasingkan 3.500 penjahat seks dari beberapa game online, termasuk World of Warcraft dan jaringan Xbox Live.
"Saya memuji para perusahaan game yang telah membuang para penjahat seks teregistrasi dari jaringan mereka secara tepat waktu untuk menyambut musim liburan," ujar Schneiderman. "Bersama-sama, kita akan membuat komunitas online tempat yang lebih aman untuk warga New York."
tekno.kompas.com